Senin, 15 September 2008

lima belas ramadhan

telah kusempurnakan separuh bulan seiring sempurnanya bentuk purnama semalam.. namu ada yang kian terasa asing dihariku. bukan pada bumi yang kupijak, bukan pada langit, pada bintang atau bulan yang beranjak.
aaaaakkkhh... ke"tiada"anmulah yang membuatku mengutuki setiap lembar takdirku itu.
sang waktu, berhentilah sesaat! mari kita beristirahat. begitu berat keranda sesal yang kuusung sendirian. aku ingin merenung sejenak. kembali ke warna-warni kisah yang kupendam dimasa lalu.. rayuan yang senantiasa kutulis dipenghujung malam atau pertengkaran yang kusembunyikan diremang senja. dan semua yang telah kujejak dengan telapak kakiku yang penuh gores ... manis dan pahit.. senyum yang kuukir dan kuhembuskan dalam setiap lelap mimpinya, ataupun gerimis, hujan dan anak sungai yang kualirkan dari sudut matanya.....
waktu.. mari kita teruskan perjalanan ini meretas setapak puisiku yang belum terselesaikan.. tapi tolong perlahanlah sedikit.. tubuhku masih agak letih atas pengembaraan jiwaku.
kini ia telah jauh... jangan khawatir aku mungkin akan baik-baik saja dengan ketidakhadirannya. ia masih ada disini, diruang terdalam hatiku, tempat teristimewa yang takkan semua orang bisa menempatinya.. masih kulihat senyumnya dibias purnama, teduh wajahnya di akhir senja, bening tatapnya pada kejora, merdu suaranya pada lembayu, lembut belainya dalam hujan, dan airmata yang ia titipkan pada embun..
SERUNIKU.. jika kelak aku menemukanmu kembali, ingin kubangun lagi mimpi retak yag menyisakan remah-remah sesalanku... kalaupun kau enggan datang dan singgah kan kusimpan kisahmu dihalaman terindah perjalanan hidupku... "terimakasih" karena dengan kepergianmu aku telah mengerti arti kehadiran.........

Tidak ada komentar: